Rabu, 14 April 2010

ribuancahayamaya


ribuanribuanribuan
cahaya
maya

menerangi alunan seperti suara mendayu
seruling bambu
menatap pilu

hantarkan hamparan
hamparan kenikmatan semu
segeralah berlalu

fajar datanglah
senja indah rayulah
kekelaman pergilah

harapan masih terlampau jauh
dengan meninggalkan debu kosong
melompong tanpa isi
tapi bau basi

basi
menjadi laki-laki
tak tahu diri
dengan langkah yang harus pasti
menatap melati
dengan janji suci

tapi kamu suci
sesuci melati
yang sejernih mata air
dengan ribuanribuanribuan
cahaya
maya